banner

Konsinyasi (Consignment System)

Dalam dunia bisnis, terutama perdagangan, konsinyasi sudah lama dikenal sebagai salah satu metode
penjualan produk. Konsinyasi merupakan salah satu konsep kerja sama bisnis yang cukup prospektif,
karena orang atau mesin yang dapat mengurangi cost namun menambah nilai revenue yang akan
otomatis menambah juga nilai profit atau keuntungan karena maintenance untuk barang ini tidaklah
begitu mahal meskipun profit yang didapat juga tidak begitu besar dan terutama dalam hal pembayaran
(pembayaran ke vendor konsinyasi dilakukan pada saat barang yang dititipkan sudah laku terjual,
jikabelum terjual maka belum ada pembayaran). Selain itu, barang yang di konsinyasi atau dititipkan
bebas dari biaya asuransi dan maintenance karena sudah ditanggung oleh perusahaan atau vendor yang
kita titipi barang. Dalam hal ini, kita hanya mendapatkan komisi untuk penjualan barang tersebut.
Barang consignment mempunyai penempatan tersendiri, begitu juga dengan pemberian harga. Biasanya
hal yang berhubungan dengan harga, diskon, kuantitas, satuan dan properties lainnyayang berhubungan
dengan consignment ini di-maintain dalam periode tertentu. Misalnya 1 bulan sekali. Perusahaan yang
dititipkanbarang selama tock tersebut masih berada di consignment store maka tidak di catat dalam
inventorynya baik secara fisik maupun accounting. Vendor yang menitipkannya pun akan mendapatkan
konfirmasi (review report) mengenai barangnya dalam interval waktu tertentu, misalnya satu bulan
sekali atau dua bulan sekali. Selain itu vendor juga akan mendapatkan konfirmasi dari perusahaan yang
dititipkan jika barang tersebut laku terjual. Bila barang sudah laku terjual, maka yang pertama kkali
dilakukan adalah memindahkan barang tersebut ke company storw (took non konsinyasi). Setelah
dipindahkan, barulah barang tersebut tercatat sebagai inventory baik secara fisik maupun akunting.
Setelah tercatat, maka barang tersebut dapat di keluarkan untuk diserahkan ke konsumen.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan distribusi elektronik (tidak memproduksi sendiri tapi re-seller atau
hanya sebagai distribusi). Perusahaan ini menjual barang ke took-toko san juga melayani penjualan
langsung ke konsumen. Kemudian perusahaan ini mendapat barang dari vendor dan vendor
consignment. Kualitas barang dan jenis dari dua macam vendor tersebut sama. Yang membedakannya
hanyalah metode pembayaran, asuransi dan maintenance-nya. Jika vendor biasa setelah mengirim
barang maka akan member invoice dan kemudian menagihnya, begitu juga dengan asuransinya.
Sedangkan untuk vendor dengan system consignment setelah menitipkan barang maka pembayaran
dilakukan setelah barang tersebut laku terjual. Hal ini sangat membantumenekan biaya. Jika barang
terjual, maka yang dilakukan pertama adalah memindahkan barang elektronik tersebut ke company
store. Dimana dalam hal ini sudah tercatat sebagai company inventor. Setelah itu baru dilakukan goods
issue dan pengiriman invoice ke customer , dan perusahaan sudah mempunyai kewajiban (liability) yang
harus dibayar terhadap vendor consignment karena barangnya sudah laku terjual.


0 comments: