Kembali kepada Obama, dan mencoba kita kaitkan dengan kondisi panas yang sedang terjadi di timur tengah, perang antara Israel - Palestina. Perang yang sudah memakan korban lebih dari 1000 jiwa rakyat sipil palestina tidak bisa di hentikan oleh resolusi PBB sekalipun (begitu hebatnya Israel...). Negara-negara islam pun sepertinya enggan untuk serius melangkah membantu Palestina, sepertinya kurang kompak...hingga akhirnya tentara-tentara zionis Israel berhasil menduduki Gaza, memporak-porandakan rumah penduduk, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan tentara-tentara itu bingung hendak menghancurkan apalagi di palestina.
Obama, sebagai presiden terpilih, yang akan segera dilantik tanggal 20 januari nanti belum juga mengeluarkan langkah-langkah yang diharapkan membantu dihentikannya perang. entah karena belum punya wewenang, atau mungkin sedang sibuk menyiapkan pidato pada acara pelantikaannya tanggal 20 nanti. Namun, sepertinya Obama tidak bisa berbuat banyak, karena Obama harus dibatasi pergerakannya oleh partai yang mengusungnya (partai demokrat). Menurut berita Aljazeera, disebutkan bahwa Menlu terpilih Hillary Clinton mengatakan kalau tidak akan ada perundingan Israel dengan Hamas karena Hamas tidak mengakui eksistensi negara Israel!!!.Selain fait-accomply Hillary Clinton itu, Partai Demokrat di parlemen juga telah mematok arah politik Timur Tengah semata berorientasi kepentingan Israel lewat voting sehingga amat sukar untuk diubah oleh Obama!
Karena itulah, sepertinya tidak banyak yang kita harapkan dari Obama, walau akhirnya kita kembali hanya bisa berharap.
yang perlu fikirkan saat ini adalah bagaimana kita semua bisa lepas dari belenggu sang negara adidaya AMERIKA. jangan sampai selamanya kita bergantung kepadanya. karena jika tidak, kita akan selamanya terbelenggu dengan kebijakan-kebijakan yang merugikan negara-negara kecil khususnya seperti yang selama ini kita alami.
Ingat, sehebat apapun Obama, akan butuh waktu lama untuk mengubah budaya politik konservatif Amerika ke politik yang progressive.